Framework Golang
Golang Framework merupakan istilah yang sebenarnya berasal dari kata Google’s Go Language. Golang ini merupakan open source programming language yang berasal dari Google. Golang pertama kali dikembangkan pada tahun 2007. Google sendiri menggunakan Golang pada produk-produknya.
Kemudian sampai pada tahun 2009, Golang resmi diluncurkan ke publik oleh Google dan penggunaannya diikuti oleh developer-developer lainnya. Golang semakin lama semakin populer dikalangan developer karena sangat mudah digunakan serta diimplementasikan.
Kepopuleran Golang dimulai dari digunakannya Golang untuk membuat Docker pada tahun 2011. Saat ini teknologi baru banyak yang dibuat dengan bahasa pemrograman Golang, contohnya Kubernetes dan Prometheus.
Sebenarnya, Golang adalah kompilasi bahasa pemrograman yang bersifat open source, Golang digunakan untuk menulis native code atau kode asli. Bahasa pemrograman ini membantu menciptakan software yang handal dan simpel. Penciptaan Golang didasari dari bahasa pemrograman C dan C++.
Jadi bagi Anda yang sudah sering menggunakan bahasa pemrograman dari keluarga C, tidak akan sulit untuk mengerti bahasa pemrograman ini. Dikarenakan, syntax yang dimiliki dari ketiganya cukup mirip.
Golang sangat familiar digunakan oleh Backend Developer untuk membangun sebuah microservices. Microservices ini berguna untuk membagi service ke bagian yang lebih kecil lagi, dan tentu saja semua bagiannya akan berhubungan satu sama lain. Hal ini menyebabkan proses compile jauh lebih cepat. Golang juga menghilangkan kode pengetikan sambil membangun dasar untuk menulis API yang unik tanpa mengganggu fungsinya. Golang juga dapat melakukan pemeriksaan kode sebelum runtime.
Kemudian sampai pada tahun 2009, Golang resmi diluncurkan ke publik oleh Google dan penggunaannya diikuti oleh developer-developer lainnya. Golang semakin lama semakin populer dikalangan developer karena sangat mudah digunakan serta diimplementasikan.
Kepopuleran Golang dimulai dari digunakannya Golang untuk membuat Docker pada tahun 2011. Saat ini teknologi baru banyak yang dibuat dengan bahasa pemrograman Golang, contohnya Kubernetes dan Prometheus.
Sebenarnya, Golang adalah kompilasi bahasa pemrograman yang bersifat open source, Golang digunakan untuk menulis native code atau kode asli. Bahasa pemrograman ini membantu menciptakan software yang handal dan simpel. Penciptaan Golang didasari dari bahasa pemrograman C dan C++.
Jadi bagi Anda yang sudah sering menggunakan bahasa pemrograman dari keluarga C, tidak akan sulit untuk mengerti bahasa pemrograman ini. Dikarenakan, syntax yang dimiliki dari ketiganya cukup mirip.
Golang sangat familiar digunakan oleh Backend Developer untuk membangun sebuah microservices. Microservices ini berguna untuk membagi service ke bagian yang lebih kecil lagi, dan tentu saja semua bagiannya akan berhubungan satu sama lain. Hal ini menyebabkan proses compile jauh lebih cepat. Golang juga menghilangkan kode pengetikan sambil membangun dasar untuk menulis API yang unik tanpa mengganggu fungsinya. Golang juga dapat melakukan pemeriksaan kode sebelum runtime.
Berikut Framework golang yang populer
Martini merupakan kerangka web ringan yang diaktifkan oleh Sinatra.
Martini bekerja pada hal-hal dasar seperti routing, exception dealing, dan trik untuk melakukan middleware.
Ia sangat mudah untuk terintegrasi dengan third-party support. Framework ini juga flexible untuk memperluas kemampuan (extending capabilities) selain dari mengelola banyak fungsi dengan kegiatan yang minimal. Framework ini cukup populer di antara Komunitas Golang, karena menawarkan lebih dari 20 plugins.
Framework ini dikenal sebagai framework yang minimalis. Ini adalah pilihan yang tepat jika Anda baru saja memulai menggunakan Golang. Gin Gonic menyediakan fitur dan libraries yang paling dibutuhkan.
Ketika Anda memulai debug dan ada isu, maka dengan ini hal itu sangat mudah untuk diselesaikan. Framework ini 40% bekerja lebih cepat daripada Martini, sehingga proses menggembangkan website akan lebih cepat.
Dengan menggunakan Buffalo, Ia akan mengatur segalanya. Mulai dari proses pembuatan front-end sampai dengan back-end saat memulai pembuatan website baru. Buffalo memiliki fitur hot reloading dengan dev command yang secara otomatis mengobservasi .html dan .go file Anda. Kemudian akan me-restart dan redevelop biner Anda. Anda akan mengalami transformasi langsung jika Anda menjalankan dev command.
Framework ini sangat ringan dan cepat yang mengutamakan kesederhanaan dan kemampuan menyusun kode. Goji memiliki request HTTP multiplexer yang minimalis yang menggabungkan bantuan dari Einhorn.
Dukungan ini memungkinkan developer memiliki web socket assistance pada Goji. Selain itu, pada Goji juga terdapat fitur shutdown yang lancar, konfigurasi ulang tumpukan middleware dan juga pola URL.
Gorilla mungkin adalah Go web framework terpanjang dan terbesar yang menjalankan sebuah framework. Gorilla menyediakan komponen perpustakaan Net/HTTP yang dapat digunakan kembali. Fitur soket web yang kuat pada Gorilla memungkinkan untuk dapat melampirkan kode yang persis sama ke REST endpoint.
Tanpa harus menggunakan layanan dari pihak ke 3. Dengan memasukan extensi baru, modul dan drop package, masalah yang berhubungan dengan fungsionalitas tidak akan pernah muncul.
Martini
Martini merupakan kerangka web ringan yang diaktifkan oleh Sinatra.
Martini bekerja pada hal-hal dasar seperti routing, exception dealing, dan trik untuk melakukan middleware.
Ia sangat mudah untuk terintegrasi dengan third-party support. Framework ini juga flexible untuk memperluas kemampuan (extending capabilities) selain dari mengelola banyak fungsi dengan kegiatan yang minimal. Framework ini cukup populer di antara Komunitas Golang, karena menawarkan lebih dari 20 plugins.
Gin Gonic
Framework ini dikenal sebagai framework yang minimalis. Ini adalah pilihan yang tepat jika Anda baru saja memulai menggunakan Golang. Gin Gonic menyediakan fitur dan libraries yang paling dibutuhkan.
Ketika Anda memulai debug dan ada isu, maka dengan ini hal itu sangat mudah untuk diselesaikan. Framework ini 40% bekerja lebih cepat daripada Martini, sehingga proses menggembangkan website akan lebih cepat.
Buffalo
Dengan menggunakan Buffalo, Ia akan mengatur segalanya. Mulai dari proses pembuatan front-end sampai dengan back-end saat memulai pembuatan website baru. Buffalo memiliki fitur hot reloading dengan dev command yang secara otomatis mengobservasi .html dan .go file Anda. Kemudian akan me-restart dan redevelop biner Anda. Anda akan mengalami transformasi langsung jika Anda menjalankan dev command.
Goji
Framework ini sangat ringan dan cepat yang mengutamakan kesederhanaan dan kemampuan menyusun kode. Goji memiliki request HTTP multiplexer yang minimalis yang menggabungkan bantuan dari Einhorn.
Dukungan ini memungkinkan developer memiliki web socket assistance pada Goji. Selain itu, pada Goji juga terdapat fitur shutdown yang lancar, konfigurasi ulang tumpukan middleware dan juga pola URL.
Gorilla
Gorilla mungkin adalah Go web framework terpanjang dan terbesar yang menjalankan sebuah framework. Gorilla menyediakan komponen perpustakaan Net/HTTP yang dapat digunakan kembali. Fitur soket web yang kuat pada Gorilla memungkinkan untuk dapat melampirkan kode yang persis sama ke REST endpoint.
Tanpa harus menggunakan layanan dari pihak ke 3. Dengan memasukan extensi baru, modul dan drop package, masalah yang berhubungan dengan fungsionalitas tidak akan pernah muncul.
Semoga Bermanfaat:)
Komentar
Posting Komentar